Terapkan 5 Kebiasaan Ini Dalam Mengelola Uang Anda (Review Buku The Psychology of Money)
Halo Readers!
Akhir pekan ini, saya luangkan waktu untuk membaca salah satu buku yang sudah menjadi wishlist sejak lama, yaitu The Psychology of Money karya Morgan Housel.
Sebelum membaca buku ini, ekspektasi saya terhadap buku ini adalah buku ini termasuk buku finansial yang sangat berat dan bakal mendalam untuk dibaca. Namun ternyata tidak demikian xx. Sangat mudah dipahami dan enjoyable!
Dalam buku ini, terdapat 20 chapter berisikan narasi singkat yang berhubungan dengan finansial dan kilas balik tentang Uang, Depresi Besar, dan Perang Dunia.
Ada 5 hal menarik yang saya rangkum dan diharapkan dapat saya implementasikan untuk hidup saya dalam waktu dekat ini, dan semoga bisa bermanfaat juga untuk readers agar kita bisa sama-sama mempunyai kebiasaan yang baik dalam mencari uang dan mengelolanya. Let’s go to these fantastic five points!
- Biasakan Merasa Cukup
Pernahkah Anda mempunyai impian untuk memiliki gadget terbaru? Let’s say itu adalah gadget keluaran paling baru entah merk apapun itu. Anda berharap bahwa dengan gadget tersebut produktivitas dapat meningkat dan juga mempunyai rasa bangga yang lebih terhadap diri sendiri.
Let’s say, setelah sekian lama Anda mengumpulkan uangnya dan melalui pertimbangan yang cukup panjang, Anda bisa membelinya secara cash. Suatu kebanggaan tersendiri bukan? Selang beberapa hari kemudian, teman sekolah/kantor Anda ternyata memposting di akun sosial medianya bahwa mereka telah membeli sebuah kendaraan baru. Muncul rasa ingin untuk mempunyai barang yang sama, karena Anda berpikir bahwa selama ini kendaraan Anda juga sudah perlu untuk di-upgrade. Dan hal demikian akan terjadi berulang-ulang kali, ketika kita terpapar dengan pencapaian orang lain, baik disosial media ataupun dunia nyata.
Dalam bukunya The Psychology of Money, Morgan Housel memberikan tips bahwa cara terbaik untuk menang dari hidup di era serba digital ini adalah dengan tidak menjadikan hidup Anda seperti perlombaan dengan pencapaian hidup orang lain.
Mempunyai perasaan cukup atau bersyukur dengan harta yang ada meskipun sedikit daripada milik orang lain, merupakan cara menghargai terhadap uang yang telah Anda peroleh dengan susah payah. Hal ini juga dapat menghilangkan perasaan iri hati dan dengki yang dapat berdampak buruk dalam melakukan keputusan keuangan dimasa mendatang.
Yup, bersyukur dan merasa cukup adalah cara terbaik untuk menjaga kekayaan Anda di era modern seperti saat ini.
2. Hindari Beli Barang Mahal Untuk Pamer
Hal yang wajar jika sewaktu bonus akhir tahun tiba kita ingin membeli barang mahal yang sudah diimpi-impikan sejak lama. Entah itu membeli tas/baju branded, kendaraan, rumah, ataupun gadget keluaran terbaru.
Namun, sempatkah kita berpikir sejenak mengapa kita perlu membeli barang mewah? Apakah kita betul-betul membutuhkan barang tersebut karena fungsinya dan keawetan barang tersebut? Hal yang bagus jika jawaban sejujurnya adalah karena hal tersebut.
Berbeda jika dalam diri kita ternyata membeli barang mahal karena didominasi oleh sikap emosional untuk memenuhi rasa gengsi sewaktu menggunakan barang tersebut. Rasa gengsi ini muncul untuk memenuhi hasrat diakui oleh orang lain sebagai seseorang dengan kelas sosial yang tinggi(setara dengan circle-nya) dan layak dihormati.
Hal tersebut merupakan sebuah kesalahan besar dalam mengelola uang yang sudah dikumpulkan dengan susah payah. Pasalnya, untuk memenuhi hasrat agar diakui dan dihormati oleh orang lain terdapat cara yang lebih sederhana dan hemat biaya.
Didalam buku The Pscyhology of Money menjelaskan bahwa cara untuk dihormati atau diakui oleh orang lain tidak perlu dengan memamerkan rumah atau kendaraan terbaru yang Anda miliki, melainkan dengan mempunyai sikap rendah hati, berempati dan berbuat baik terhadap sesama yang mana hal tersebut akan diingat oleh orang lain terhadap diri Anda.
Ditambahkan juga dalam buku karya Morgan Housel tersebut, hiduplah secara bahagia dengan uang kita untuk diri kita sendiri, untuk hal-hal yang membuat kita bahagia lahir dan batin, bukan untuk membuat orang lain terkesan, yang sebenarnya mereka tidak amat peduli dengan kehidupan kita.
3. Menabung Dalam Jangka Waktu Panjang
Hal menarik lainnya yang akan saya bahas dari buku keuangan terbaik dan paling orisinal menurut The Wallstreet Journal ini adalah tentang menabung. Disini, saya tidak akan menjelaskan secara detail bagaimana bahasan menabung dalam buku tersebut.
Poin yang saya sadari bahwa menabung memang perlu dilakukan sejak dini dan konsisten. Anggaplah seseorang mulai kerja selepas kuliah di usia 22 tahun dengan gaji UMR rata-rata 3–5 Juta/bulan. Dengan beragam latar belakang pengeluarannya, orang tersebut bisa menyisihkan 1 juta per bulan untuk menabung.
Jika hal ini rutin dilakukan selama 5 tahun, tabungan yang dimilikinya bisa mencapai 60 juta. Bagaimana jika tetap konsisten menabung hingga 10 tahun? 15 tahun? atau bahkan sampai umur 50 tahun masih terus menabung dan menabung?
Tentu tabungannya akan semakin berlipat-lipat ganda!
Namun, tunggu dulu. Hal tersebut tidak mungkin mulus dijalankan dalam kehidupan nyata seperti halnya rumus matematis diatas.
Pada intinya, konsep menabung sejak dini dan konsisten adalah konsep yang ingin ditekankan oleh Morgan Housel bahwa dampaknya sangat-sangat baik untuk diri kita dimasa depan. Terlebih lagi, jika kita menabung bukan untuk membeli sesuatu, melainkan hanya menabung untuk berjaga-jaga apabila terjadi pengeluaran yang tidak terduga dan membutuhkan biaya yang cukup besar dikemudian hari.
4. Persiapkan Aset Berupa Tabungan Kas
Tabungan kas dalam hal ini tabungan yang bersifat likuid atau mudah digunakan saat diperlukan baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun ketika memperoleh peluang yang bagus untuk berinvestasi.
Morgan Housel bilang bahwa beliau mempunyai aset tabungan kas sebesar 20% dari total kekayaan aset yang ia punya. Sungguh porsi yang cukup besar untuk tabungan kas saja.
Hal yang dapat saya tangkap dari perilaku Morgan tersebut bahwa momen atau peluang yang baik tidak datang dua kali. Sehingga, ketika ada kesempatan dan mempunyai cadangan kas yang banyak, maka kita dapat mencoba kesempatan tersebut untuk memaksimalkan hasil yang kita inginkan. Tentunya, dengan tetap bersikap rasional, tidak tergesa-gesa, dan tetap mempertimbangkan setiap resiko baik dan buruk yang akan diperoleh sebagai hasilnya nanti.
5. Hidup Nyaman Tanpa Cicilan
Di chapter-chapter terakhir, ini salah satu poin yang menurut saya sangat menarik untuk saya implementasikan juga dalam hidup saya. Pasalnya, Morgan Housel berkata bahwa beliau lebih baik membeli rumah secara cash, daripada membayar cicilan tiap bulannya.
Hal yang menjadi poin menarik disini adalah beliau mengutamakan dirinya untuk mengontrol uang miliknya, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat membuatnya hidup dengan nyaman dan bahagia tanpa perlu rasa takut kehilangan uang ataupun merasa dirinya dikontrol dengan uang.
Tips terakhir dari Morgan Housel dalam bukunya ini bahwa kita disarankan untuk mengelola uang yang mana setiap keputusan yang kita buat, at the end of the day, dapat membuat kita tidur dengan nyaman pada malam harinya. Sesimpel itu saja.
Sekian sharing berupa rangkuman dari buku The Psychology of Money karya Morgan Housel yang sebenarnya untuk catatan pribadi dan reminder bagi penulis juga kedepannya, untuk lebih membiasakan diri bersikap rasional dalam mencari uang dan juga mengelolanya.
Buat kamu yang penasaran untuk membaca full version dari buku The Psychology of Money, bisa checkout via Tokopedia juga karena sedang ada diskon 10% dan bebas ongkir!
Klik link disini untuk pembelian barangnya : https://tokopedia.link/SIr2R6cI3Cb
Selamat membaca!